Puisi Kisah Sepatu Kaca
Tulisan tangan berikut ini akan bercerita tentang
Kisah Sepatu Kaca
Datangnya benih air diatas hijau daun
Tersusun indah bersama terik mentari
Menyambut arung jeram yang datang
Sembari menunggu kembalinya belati
Apa gerangan mengertiku?
Yang haus tak karena air
Lapar tetapi tidak perlu suapan
Bukan yang meminta tetapi ini kebodohan
Berjuta doa kupersembahkan
Tetapi mengapa gerangan masih tak mengerti?
Ketelantaran tanpa alasan
Pikir tak jernih penuh kebohongan
Tanpa terlintas belas kasihan
Bahkan besipun sudah berkarat
Air telah melapukkan batu
Karena perasaan keji ibu tiriku
Datangnya benih air diatas hijau daun
Tersusun indah bersama terik mentari
Menyambut arung jeram yang datang
Sembari menunggu kembalinya belati
Apa gerangan mengertiku?
Yang haus tak karena air
Lapar tetapi tidak perlu suapan
Bukan yang meminta tetapi ini kebodohan
Berjuta doa kupersembahkan
Tetapi mengapa gerangan masih tak mengerti?
Ketelantaran tanpa alasan
Pikir tak jernih penuh kebohongan
Tanpa terlintas belas kasihan
Bahkan besipun sudah berkarat
Air telah melapukkan batu
Karena perasaan keji ibu tiriku
Komentar
Posting Komentar