LENGKAP!! MACAM-MACAM HISTORIOGRAFI,CIRI-CIRI,KESIMPULAN
Historiografi tradisional
Tanah
babad Jawi
Babad Tanah Jawi menceritakan tentang asal usul Senopati,
pendiri dinasti Mataram, petualangan
Senopati sebelum menjadi Raja Mataram dan raja-raja pengganti Senopati. Pada masa lalu raja-raja di tanah
Jawa dikenal gemar memamerkan silsilah atau asal-usul garis keturunannya
sebagai alat legitimasi untuk melanggengkan kekuasaannya. Silsilah Senopati
yang tidak kepalang tanggung dari Nabi Adam hingga dewa-dewa agama Hindu,
merupakan sebuah sinkretisme antara ajaran Hindu-Budha dan Islam. Silsilah
tersebut memperlihatkan bahwa dinasti Mataram adalah keturunan dari tokoh-tokoh luar biasa yaitu
kelompok pertama adalah kelompok Nabi, kemudian diikuti kelompok dewa dan raja dalam pewayangan, kelompok
berikutnya adalah raja Kediri, kemudian Pajajaran dan Majapahit. Dari dinasti Majapahit itulah dinasti Mataram
mengaku berasal. Adapun raja Majapahit yang diakui sebagai yang menurunkan
raja-raja Mataram adalah raja Majapahit terakhir yaitu Brawijaya V. Dalam buku
Babad Tanah Jawi semua kejadian tidak pernah lepas dengan hal-hal yang terjadi
di pulau Jawa.
Namun yang menjadi masalah bagi kebanyakan pembaca yaitu
masalah bahasa yang digunakan dalam cerita Babad Tanah Jawi sulit dipahami
karena bahasanya banyak menggunakan bahasa yang masih asing didengar seperti; puput, kalam,campuh, mbalelo, sinewaka, prasapa,
dan lainya sehingga
harus bekerja keras dalam menafsirkannya.
Historiografi modern
Pembangunan dan modernlisasi
Sejak pertama dikemukan oleh Adam
Smith dan mengalami puncak
kejayaan oleh Rostow . teori ekonomi pembangunan yang dikemukan oleh
Adam smith, Karl Mark dan Rostow adalah teori
model pertumbuhan linier. Karena model ini merupakan proses urutan yang
harus dilalui suatu Negara berkembang
satu persatu sebelum menuju tingkat yang lebih tinggi.
Teori pertumbuhan menurut Adam Smith
membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahapan yaitu dimulai masa
perburuan,masa beternak, masa bercocok tanam, perdagangan dan terakhir adalah
tahap perindustrian. Menurut teori ini masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional ke masyarakat
modern yang kapitalis, dalam prosesnya pertumbuhan ekonomi akan semakin
terpacu dengan system pembagian kerja
antar pelaku ekonomi. Dalam hal ini Adam
Smith memandang pekerja sebagai suatu input bagi proses produksi. Pembagian
kerja merupakan titik sentral dalam
pembahasan teori Adam Smith dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.
Spesialisasi yang dilakukan oleh tiap
pelaku ekonomi tidak lepas dari
factor pendorong yaitu (1) peningkatan ketrampilan kerja dan ( 2) penemuan
mesin baru. Dalam system perekonomian
ini mengharuskan masyarakat untuk tidak
lagi melakukan semua pekerjaan secara sendiri tetapi menekankan spesialisasi
bidang tertentu.
Dalam pertumbuhan ekonomi akumulasi
modal memegang peranan penting karena menentukan cepat lambatnya pertumbuhan
ekonomi suatu negera. Modal didapat dari
dari tabungan yang dilakukan masyarakat.
Dengan menakumulasikan modal yang dihasilkan tabungan ,maka pelaku
ekonomi akan menginvestasikan ke sector riil dalam upayya untuk meningkatkan
penerimaanya. Perilaku menabung
masyarakat ditentukan oleh kemampuan
menguasai dan mengeksploitasika sumber daya yaitu para pengusaha dan tuan
tanah.
Proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki
hubungan keterkaitan satu dengan yang
lain . timbulnya peningkatan kinerja pada
satu sector akan meningkatkan
daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan teknologi , meningkatkan
spesialisasi dan memperluas pasar. Hal
akan mendorong pertumbuhan ekonomi
semakin pesat.
Historiografi kolonial
Van Leur: Indonesian Trade and
Society
Ketika empat kapal Belanda pertama
kali berlabuh di Bantam (Banten) pada tahun 1595, telah ada sebuah pemukiman
dan pasar yang padat yang menunjukkan sebuah aktivitas ekonomi masyarakat asli.
Masyarakat asli telah melakukan perdagangan dengan para pedagang dari luar
daerah, misalnya Turki. Indonesia menjadi sebuah wilayah yang dipandang sebagai
jalur perdagangan yang amat penting dan menghubungkan wilayah “Timur Jauh”
dengan kota-kota di Mediterania.
Jalur ini sudah dikenal berabad-abad yang lalu. Dalam sejarah Asia, Indonesia adalah jalur vital penghubung India dengan Cina dan titik nadi penyebaran agama islam dari barat ke timur. Ini menyebabkan masuknya Budha dan Hindu dalam kebudayaan awal Indonesia. Jalur perdagangan ini juga telah diceritakan dalam relief candi Borobudur, bahkan dalam cerita “Seribu Satu Malam” di Timur Tengah.
Karena begitu pentingnya Indonesia dalam dunia perdagangan, berdampak datangnya beberapa kaum pendatang yang ingin menguasai, misalnya orang-orang Eropa. Kolonialisme yang dibawa orang Eropa menghasilkan industrialisasi dibawah kapitalisme modern. Tanah-tanah dijadikan sebagai penghasil produk-produk bagi industri besar, untuk memasok bahan-bahan mentah dan produk-produk perkebunan atau pun untuk pertambangan kolonial. Intinya adalah bahwa bangsa-bangsa Eropa telah membawa modernisme di Indonesia.
Jalur ini sudah dikenal berabad-abad yang lalu. Dalam sejarah Asia, Indonesia adalah jalur vital penghubung India dengan Cina dan titik nadi penyebaran agama islam dari barat ke timur. Ini menyebabkan masuknya Budha dan Hindu dalam kebudayaan awal Indonesia. Jalur perdagangan ini juga telah diceritakan dalam relief candi Borobudur, bahkan dalam cerita “Seribu Satu Malam” di Timur Tengah.
Karena begitu pentingnya Indonesia dalam dunia perdagangan, berdampak datangnya beberapa kaum pendatang yang ingin menguasai, misalnya orang-orang Eropa. Kolonialisme yang dibawa orang Eropa menghasilkan industrialisasi dibawah kapitalisme modern. Tanah-tanah dijadikan sebagai penghasil produk-produk bagi industri besar, untuk memasok bahan-bahan mentah dan produk-produk perkebunan atau pun untuk pertambangan kolonial. Intinya adalah bahwa bangsa-bangsa Eropa telah membawa modernisme di Indonesia.
Berdasarkan
artikel diatas ciri ciri historiografi tradisional adalah :
1.
Penulisannya
bersifat istana sentris
2.
Yang di bicarakan kebanyakan menyangkut
kaum-kaum feodal atau bangsawan.
3.
Bersifat religio-magis.
4.
Umumnya
berupa mitos ataupun legenda yang terjadi diluar nalar manusia, Tempat terjadinya peristiwa berada
antara alam nyata dan kayalan.
5.
Raja
atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma (sakti).
6.
Kebanyakan
karya-karya tersebut kuat dalam genealogi (silsilah) tetapi lemah dalam hal
kronologi dan detil-detil biografis.
7.
Memiliki
subjektifitas yang tinggi
8.
Bersifat
melegitimasi (melegalkan/mengesahkan) suatu kekuasaan sehingga seringkali tidak
cocok dengan kenyataan
9.
Menonjolkan
unsur politik semata untuk menujukkan kejayaan dan kekuasaan sang raja.
10.
Bersifat
kedaerahan
11.
Sumber-sumber
datanya sulit untuk ditelusuri kembali bahkan terkadang mustahil untuk
dibuktikan.
Berdasarkan
artikel diatas ciri ciri historiografi modern adalah :
1.
Sudah mendapat komparasi/perbandingan sumber kolonial
dan lokal. Sumber yang digunakan tidak hanya babad, tetapi juga hikayat, berita
Cina, dan sumber-sumber arkeologi.
2.
Penulis historiografi nasional adalah
orang- orang akademis/kritis dalam bidang bahasa, kesusastraan, dan
kepurbakalaan.
3.
Tidak hanya mengangkat . sejarah orang-orang besar dan negara
saja,tetapi juga kemanusiaannya (kebudayaan)
4.
Sumber tidak lagi hanya berupa sumber
arsip
5.
Penulisannya menggunakan penafsiran yang
bersifat perlawanan
6.
Menggunakan kosep peralihan perspektif
7.
Hstoriografi yang bersifat objektif
8.
Membahas masalah masalah besar politik
9.
Cenderung menonjolkan tokoh yang terlibat
10.
Memberikan gambaran deskriptif naratif
berdasarkan urutan waktu
Berdasarkan
artikel diatas ciri ciri historiografi kolonial adalah :
1.
Menggunakan sejarah orang Belanda
2.
Bersifat diskriminatif
3.
Menggunakan sumber-sumber Belanda
4.
Menganggap bahwa Hindia-Belanda(Indonesia)
belum memiliki sejarah sebelum kedatangan orang orang Belanda/Eropa
5.
Penulisan sejarahnya biasanya berisi
tentang kisah perjalanan atau petualangan untuk menemukan daerah-daerah baru
untuk dijadikan kolonialnya (jajahannya)
6.
Tulisan mereka lebih merupakan sarana
propaganda untuk kepentingan mereka (Belanda) dan sekaligus untuk
mengendurkasemangat perlawanan bangsa Indonesia
7.
Bersifat Belanda Sentris, kepentingan
kolonial sangat mewarnaiinpretasi mereka terhadap suatu peristiwa sejarah yang
terjadi
8.
Tujuan Historiografi kolonial adalah
semata-mata untuk memperkokoh kekuasaan Belanda di Indonesia.
9.
Banyak
kejadian yang tidak didasarkan pada kejadian yang sebenarnya
10.
Orang
Belanda dianggap sebagai manusia paliang sempurna dalam berbagai kehidupan di
Nusantara, peran mereka ditulais dalam historiografi Kolonial sampai
berlembar-lembar sementara peran rakyat pribumi sebagai pemilik sangat
sederhana dan dituangkan dalam halaman yang sangat minim
Kesimpulan
Penulisan sejaragh di Indonesia terdiri dari
3 fase,
Fase pertama adlaah historiografi
tradisional, pada fase ini muncul karya-karya berupa babad, hikayat, tambo, dan
sebagainya. Ciri-ciri penulisan historiografi tradisional adalah kosmo sentris,
religio sentris, dan etno sentris. Dalam historiografi terdapat unsur mitos.
Fase kedua adalah historiografi modern,
penulisan ini dilakukan oleh tokoh-tokoh yang terlibat ditonjolkkan dan berisi
masalah-masalah besar yang terjadi saat ini
Fase ketiga adalah historiografi kolonial,
penulisan historiografi ini dilakukan oleh orang-orang belanda sehingga
bersifat belanda sentris ( nerlando sentris) dimana perang bangsa Belanda yang
lebih ditonjolkan dan sedikit menyinggung kaum pribumi
***
Komentar
Posting Komentar