Blog Note

Badak Putih Utara Masih Belum Punah, Sisa 2 Ekor dalam Upaya Penyelamatan! Badak putih utara dikabarkan telah seluruhnya punah dari muka bumi, serta membangkitkan keprihatinan warga. Spesies badak putih utara ini nyatanya belum sepenuhnya habis serta tidak terisa, The Ol Pajeta Conservacy di Kenya mengklarifikasi perihal tersebut. Dikala ini para ilmuan masih dalam upaya mempertahankan spesies badak putih utara ini, dengan sisa sel telur yang terdapat. Belum lama ramai dibincangkan kepunahan spesies badak putih utara, serta tidak menyisakan seekorpun di dunia. Bersumber pada penjelasan Ol Pajeta suatu konservasi yang hirau penuh dengan kelangsungan hidup badak putih, asumsi punah totalitas itu salah. Memanglah benar badak putih utara telah terancam punah, tetapi dikala ini masih terdapat 2 ekor badak betina yang tersisa, bernama Najin serta Fatu. Tadinya tersisa 3 ekor badak, tetapi 2018 kemudian satu- satunya jantan bernama Sudan sudah mati. Najin( 31) serta Fatu( 21), saat ini mereka

  Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) warns of potential earthquakes above Magnitude 7 and tsunami up to 29 meters on the south coast of East Java. Head of BMKG Dwikorita Karnawati said that the results BMKG analysis, the entire coast of East Java has the potential to be hit tsunami if there is a big earthquake." The results of our analysis for the East Java region, the entire coast pesisir its potential, the maximum height is 26-29 meters in the Regency Trenggalek, that's the maximum height. Fastest arrival time 20-24 minutes in Blitar Regency," he said in a webinar on the channel Youtube InfoBMKG. However, the results of the BMKG analysis and study also state that: that the potential for inundation resulting from the tsunami could reach 22 meters high."This has entered the puddle, not the height of the waves on the edge the beach. The inundation can reach 22 meters, this is until the entry also protrudes quite far [inland]," he said. In addit

 Misteri Alas Roban Alas Roban mungkin terdengar seperti tempat biasa bagi kebanyakan orang. Tapi, bagi masyarakat Jawa Tengah, daerah ini punya kesan tersendiri. Ya, Alas Roban bisa dikatakan sebagai salah satu tempat paling angker di provinsi ini. Apa yang kamu harapkan dari tempat yang paling mengerikan di dunia ada di tempat ini. Mulai dari cerita-cerita berdarah, sampai penampakan asli penunggu Alas Roban. Alas Roban sendiri adalah nama dari sebuah hutan yang di dalamnya dibuat semacam jalan untuk menghubungkan kota-kota antar provinsi.  Jalanan itu sendiri sudah dibuat lama sekali kurang lebih ketika Belanda belum lama menjajah Jawa. Nah, tak hanya hutan Alas Roban, jalanan ini pun juga kental dengan cerita-cerita mengerikan yang mungkin bisa membuat seseorang trauma untuk melewatinya. Sama sekali tidak melebih-lebihkan karena memang tempat ini sungguh mengerikan. Apalagi bagi yang sudah pernah melewatinya dan sialnya langsung mendapatkan kejadian menyeramkan. Dan berikut kisah l

Asal-usul Julukan "Paman Sam" untuk Amerika Serikat. Baru-baru ini jagat dunia maya dikejutkan tentang pernyataan Rangga Sasana atau biasa disapa Lord Rangga yang membuat pernyataan kontroversial di acara Podcast Dedy Corbuzier pada 19 Mei 2021 lalu. Rangga Sasana menyebutkan bahwa kata "Sam" yang tersemat pada julukan Amerika Serikat yakni "Uncle Sam" atau "Paman Sam' merupakan singkatan dari salah seorang Sultan Banten yakni Sultan Abdul Mufakir. Benarkah bahwa istilah "Paman Sam" berasal dari Sultan Abdul Mufakir? Yuk, kenali Asal-Usul Julukan "Paman Sam' untuk Amerika Serikat Siapa Paman Sam itu? Pada 7 September 1812, Amerika Serikat mendapatkan julukan yang sangat ikonik bagi negara tersebut yaitu "Uncle Sam" atau "Paman Sam". Nama Paman Sam berasal dari salah seorang penyuplai daging perang 1812 yang bernama Samuel Wilson dari Troy, New York. Barel daging yang dia suplai untuk tentar